1. BURUNG MATOK BULU / CABUL
Ada beberapa kemungkinan burung matukin bulu sendiri. Perilaku mematuki bulu sendiri ada yang normal dan tidak normal.
a. Perilaku yang normal biasanya dilakukan sehabis mandi atau ketika burung ingin mandi dalam rangka berhias diri dan merapikan bulu-bulunya. Bulu yang tidak sehat atau patah-patah biasanya secara naluriah akan dibuang burung dengan cara mencabutnya.
b. Perilaku yang tidak normal, disebabkan beberapa kemungkinan diantaranya:
-. Penempatan kandang yang terlalu panas dan kering udaranya. Perbaiki penempatan kandang dan secara berkala disaat cuaca terik semprot kandangnya.
-. Kemungkinan Burung kekurangan vitamin dan mineral. Berikan vitamin dan mineral untuk mencukupi kebutuhan burung hingga tidak terjadi.
-. Kemingkinan burung terserang kutu. Lakukan penyemprotan atau mandikan menggunakan samphoo anti kutu.
2. BURUNG TERKENA SNOT
Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:
Dalam dua minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Penyebab
Solusi yang kita berikan adalah:
3. STRES PADA BURUNG
Gejala: Bulu berdiri, kepala ditaruh di pundak, mata sayup, kotoran tidak normal, badan lemas, tampak resah, terlihat tegang, tidak mau berkicau, badan kurus karena tidak mau makan, mencabuti sendiri bulu-bulunya serta menyendiri atau panik dengan berperilaku menabrak-nabarak sangkar.
Penyebab: Perubahan lingkungan di tempat tinggal, perubahan cuaca secara mendadak, sangkar jatuh serta mendengar suara gaduh atau terkejut.
Pencegahan: Mengkerodong sangkar ketika dalam perjalanan atau bila terjadi perubahan cuaca. Bila berpindah lingkungan tempatkan sangkar di tempat yang sepi dan jangan sampai terusik. Bila terlanjur stres, beri vitamin anti stres pada minumnya dan penambahan extra fooding pada menu pakannya.
4. MENCRET
Gejala: Nafsu makan berkurang, badan lesu, mencret/berak dengan kotoran berwarna putih cair.
Penyebab: Kebersihan pakan dan minum kurang terjaga, sanitasi tempat tinggal kurang baik, menu pakan yang salah serta perubahan cuaca mendadak.
Pencegahan: Menjaga kebersihan dan sanitasi tempat tinggal dan pemberian vitamin secara rutin. Meneliti kondisi pakan dan minum secara teratur. Mewaspadai perubahan cuaca secara tiba-tiba dengan memindah atau menutupi sangkar dengan kerodong. Jika terlanjur menyerang bisa diobati dengan obat anti mencret untuk burung yang banyak terjual di pasaran. Di kita menggunakan Tuntas.
5. PILEK
Gejala: Sering menggeleng-gelengkan kepala untuk membuang cairan (ingus) pada saluran pernafasannya. Mulut sering terbuka sebagai usaha untuk bernafas, mata berair serta tampak lesu dan lemah.
Penyebab: Kondisi burung tidak fit karena perubahan suhu secara mendadak. Terlalu lama dimandikan. Kondisi pakan atau minum yang terjangkit virus influenza. Penyakit ini dapat menular melalui udara, makanan atau minuman.
Pencegahan: Menambah menu gizi dan extra fooding pada pakan. Jangan memandikan burung terlalu lama atau secukupnya saja. Mengisolir burung yang terjangkit dari burung lainnya. Apabila terkena pilek, obati dengan obat yang mengandung antibiotic dan rangsang nafsu makan dengan vitamin tambahan.
6. RONTOK BULU ( NGURAK BELUM WAKTUNYA )
Gejala: Rontok bulu merupakan proses alamiah pada hampir semua jenis burung. Jika rontok bulu bukan secara alami burung akan terlihat malas bergerak, tidak mau berkicau, tidak lincah dan nafsu makan menurun hingga lesu.
Penyebab: Stres berat, gangguan kutu, yang terasa gatal hingga burung mematuk-matuk sendiri bulunya. Ku-rang vitamin dan protein. Bentuk sangkar yang kurang tepat (terlalu kecil/besar) atau gangguan binatang lain hingga burung menjadi ketakutan dan menabrak-nabrak sangkar.
Pencegahan: Menciptakan suasana lingkungan yang tenang bagi burung. Menjaga kebersihan sangkar serta menata konstruksi sangkar. Jika burung mulai ngurak karena kutu, hilangkan dengan bedak deodoran yang ditaburkan diseluruh tubuh burung atau menyemprot sangkar dengan pembasmi kuman. Agar bulu cepat tumbuh kembali beri vitamin dan gizi lebih pada menu pakan.
7. JAMUR
Gejala: Sesak nafas, suara serak dan badan lemas atau lesu. Bila menyerang mata, mata akan bengkak. Bila menyerang kulit akan terlihat bopeng-bopeng mirip koreng.
Penyebab: Jamur Aspergillus yang berkembang biak pada sangkar sehingga sangkar lembab. Pakan lembab, air minum jarang diganti serta tumpukan kotoran karena sangkar jarang dibersihkan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Mengganti pakan dan air minum setiap hari. Memberikan cukup sinar matahari pada burung dan sangkar. Menyemprot sangkar dengan anti kuman secara berkala.
8. PILEK
Gejala: Paruh sering terbuka sebagai usaha untuk bernafas. Kepala menggeleng ke kanan dan kiri untuk menghilangkan cairan (ingus) pada hidung. Nafas tersenggal-sengal disertai batuk burung dan bersin-bersin. Suara kicau parau dan badan lemas. Waktu bernafas terdengar suara seperti mengorok.
Penyebab: Virus yang mudah menular karena cuaca lembab dan sirkulasi udara yang buruk dalam sangkar.
Pencegahan: Tempatkan sangkar di ruangan bersirkulasi udara normal. Punglor memang menyukai udara dingin tetapi bukan berarti lembab. Bersihkan sangkar, tempat makan dan minum serta peralatan sangkar lainnya secara teratur, bila perlu semprot dengan cairan antiseptik sebelum digunakan. Bila terserang bisa diobati dengan obat antibiotik dan pembeian vitamin tambahan untuk menambah nafsu makan.
9. CACINGAN
Gejala: Muka pucat, kekurangan darah, badan lemas dan lesu, nafsu makan berkurang, bulu mudah rontok dan kusam, kotoran encer atau sulit buang kotoran serta terdapat cacing pada kotoran. Jika terlihat parah akan mengakibatkan lumpuh pada burung.
Penyebab: Cacing Ascaris yang hidup parasit dalam usus burung. Kebersihan sangkar dan perlengkapannya yang kurang terjaga.
Pencegahan: Isolir burung yang terkena cacingan dalam sangkar karantina dan beri lampu agar hangat. Kotoran jangan dibiarkan menumpuk dan sering menjemur sangkar di sinar matahari langsung. Memberi obat anti cacing atau suplemen penguat tubuh untuk burung yang terjangkit.
10. MASUK ANGIN
Gejala: Tampak kedinginan, badan menggigil dan tidak mau berkicau. Menurunnya nafsu makan, mata selalu tertutup serta tidak bergairah.
Penyebab: Suhu yang berubah mendadak. Udara dingin karena hujan terus-menerus serta angin yang berhembus terlalu kencang.
Pencegahan: Beri kerodong dan penerangan pada sang kar bila terjadi perubahan cuaca. Memperhatikan gizi dan vitamin makanan. Bila terjangkit beri obat antistres atau obat antibiotik lainnya.
11. SNOT/KEJANG-KEJANG
Gejala: Burung akan berada di lantai dasar sangkar ketika terjadi kejang-kejang karena tidak dapat bertengger. Kondisi tubuh lemas dan otot-otot kaku. Bila sanggup bertengger posisinya akan mengggantung dengan kepala dibawah karena badan tidak bisa tegak serta badan sempoyongan.
Penyebab: Rusaknya sel-sel syaraf pada otak karena kekurangan vitamin B dan E.
Pencegahan: Beri vitamin atau suplemen tambahan pada menu pakan dan minum. Untuk pengobatan bisa diberi obat antibiotik pada air minumnya. Jika tidak sanggup meminum sendiri bantu dengan menggunakan pipet. Perhatikan menu pakan setiap hari dengan menu seimbang.
12. TETELO
Gejala: Leher miring atau berputar, kepala sering berputar-putar, keseimbangan tubuh hilang hingga sempoyongan, batuk, bernafas dengan suara mengorok, sesak nafas, dari lubang mulut keluar cairan kental (ngiler), lesu, badan gemetar, nafsu makan tidak ada, bulu berdiri, pucat, kotoran cair berwarna putih kehijauan serta sayap dan kaki lumpuh. Keadaan parah akan berakibat burung mati.
Penyebab: Virus New Castle Disease yang menyerang alat pernafasan, jaringan syaraf dan pencernaan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Melakukan vaksinasi NCD melalui tetes mata. Menghindari burung yang terjangkit serta memberi pakan bergizi dan vitamin tambahan untuk menambah daya tahan burung.
ABOUT US
sahabatkicau.com hadir sebagai wadah informasi dan referensi untuk kicaumania, agar kicaumania bisa belajar dan menemukan solusi atas persoalan dan kebutuhan informasi di Dunia Burung.
Semoga sahabatkicau.com memberikan manfaat bagi kicaumanias.
Salam Kicaumania
Hubungi Kami